Wujudkan Eco Airport, Mobil Listrik Blue Bird Hadir di Bandara Soekarno Hatta
Berupaya mendukung implementasi eco airport, Blue Bird bersama Angkasa Pura II menghadirkan layanan E-Bluebird dan E-Silverbird. Melalui kerjasama ini, kendaraan taksi listrik Bluebird dan Silverbird akan hadir dan tersedia di area Kedatangan Terminal tiga, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal tiga Soekarno-Hatta.
“Keberadaan taksi listrik Blue Bird tentu saja membuat Terminal 3 semakin dikenal sebagai eco airport, sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta. Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik,” jelas Awal di Jakarta, Rabu (29/05/2019).
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo mengatakan, Blue Bird berencana mengoperasikan 200 mobil listrik hingga tahun 2020. “Dengan cara ini, perusahaan dapat menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter. Dengan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode 2020 – 2025, maka kami akan menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter,” papar Noni.
Saat ini, Terminal tiga telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System yang memungkinkan untuk menjaga Terminal tiga beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan lain-lain.
Terdapat pula rain water system yang dapat memanfaatkan air hujan untuk digunakan sebagai air bersih. Terminal tiga juga memiliki teknologi recycle water system yang mampu mengolah air toilet untuk kembali menjadi air toilet sehingga dapat menghemat pengguaan air.
“Kerjasama antara AP II dan Bluebird dalam menghadirkan taksi listrik ini diharapkan dapat menjadi stimulus agar konsep eco airport dapat menyentuh lebih luas lagi ke sektor lainnya di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Awaluddin.
Editor: Sigit Kurniawan
