Pasar electric vehicle (EV) di Indonesia sedang menuju kedewasaan. Pasar yang dinilai telah melewati fase konsumen yang sekadar fear of missing out atau FOMO terhadap teknologi baru ini, kini sedang membentuk segmentasi.
Kondisi ini merupakan respons pasar terhadap langkah strategis dari para merek yang menghadirkan banyak jenis kendaraan dari tipe hingga rentang harga yang sangat variatif.
“Jika pada awal kehadiran Wuling Air Ev, konsumen cenderung FOMO terhadap mobil ini. Kini, konsumen kian dewasa dan tahu apa yang mereka cari dari kendaraan listrik,” ujar Brian Gomgom, PR Manager Wuling Motors kepada Marketeers di Bogor beberapa waktu lalu.
Di pasar EV, Wuling Motors mengandalkan trio ABC Stories dengan line up, Air Ev, Binguo Ev, dan Cloud Ev. Ketiga bermain di segmen pasar yang berbeda. Air Ev bermain di pasar dengan harga Rp 190 juta-Rp 275 juta, Binguo Ev di angka Rp 317 juta-Rp 372 juta, dan Cloud Ev di segmen harga Rp 398 jutaan.
Secara penjualan, Binguo Ev tengah menjadi super star dengan penjualan tertinggi hingga 3 ribuan unit pada semester satu tahun 2024. Posisi kedua diisi oleh Cloud Ev dan dilanjutkan oleh Air Ev.
BACA JUGA: Selama GIIAS 2024, Wuling Catatkan 2.301 SPK untuk Trio ABC Stories
Secara spesifik pada periode Januari sampai Juli 2024, Binguo Ev terjual sebanyak 3.743 unit, Cloud Ev 2.097 unit dan Air Ev 1.253 unit. Trio Ev Wuling ini pun total mencatatkan penjualan hingga 7 ribu unit dalam paruh pertama tahun 2024.
“Jika kita melihat tren mobil listrik, saat ini belum kebentuk segmen mana yang akan terisi penuh atau segmen mana yang kelasnya niche. Setiap brand yang main di EV itu kini sedang mencari segmen mana yang bisa menjadi volume maker,” ungkap Gomgom.
Menurutnya, pasar ini akan membentuk segmentasi dengan sendirinya dalam waktu 1 hingga 2 tahun ke depan. Gomgom pun menggarisbawahi bahwa pasar ini penetrasinya masih sangat kecil, sekitar 2,9% dari total pasar mobil di Indonesia.
Artinya, peluang pasar di segmen EV masih sangat besar dan terlihat terus bertumbuh, bahkan di tengah penurunan penjualan mobil secara umum.
BACA JUGA: Tujuh Tahun, Wuling Motors Bukukan 140 Ribu Pelanggan di Indonesia
“Meski penjualan mobil secara umum dibilang turun, tapi segmen EV belum tentu ikut turun. Segmen EV ini terus bertumbuh. Jika EV bertumbuh, artinya makin banyak orang pindah ke EV,” kata Gomgom.
Bicara soal persaingan, Wuling sangat percaya diri dengan apa yang telah mereka bangun. Pasalnya, kini Wuling merupakan market leader di pasar EV Tanah Air dengan torehan market share sebesar 52% selama periode awal tahun hingga Juni 2024.
Persaingan yang terjadi pun mengarah kepada penetrasi segmen seluas-luasnya dan mencari minat konsumen sampai menemukan segmen mana yang akan menjadi volume maker.
“Kami akan terus memantau tren yang akan terjadi di EV yang notabene berbeda dengan kendaraan ICE (internal combustion engine atau berbahan bakar minyak),” tutup Gomgom.