Xiaomi Mi 14 Terjual Lebih dari 1 Juta Unit, Pasar Smartphone Cina Pulih?
Xiaomi, produsen smartphone asal Cina mencatatkan penjualan lebih dari 1 juta unit untuk flagship terbarunya sepekan setelah diluncurkan. Analis berpendapat hal itu menjadi pertanda penurunan pasar ponsel di Cina bakal segera berakhir.
Dilansir dari Reuters, Kamis (9/11/2023), permintaan di pasar smartphone terbesar di dunia itu sudah lama mengalami penurunan. Adanya pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang lambat membuat konsumen menunda untuk membeli ponsel baru.
BACA JUGA: Perkuat Lini Produk IoT, Xiaomi Boyong Smart TV ke Indonesia
“Penjualan seri Mi 14 telah melampaui 1 juta unit dan ponsel ini masih dalam pasokan yang sangat terbatas,” tulis Lei Jun, Chief Executive Xiaomi di platform microblogging pekan ini.
Xiaomi Mi 14 mulai dijual di Cina pada 31 Oktober. Ponsel ini menggunakan prosesor Snapdragon 8 Gen 3 dari Qualcomm dan software HyperOS milik Xiaomi.
“Penjualan yang kuat ini memperkuat tanda-tanda pasar yang telah mencapai titik terendah,” kata Wil Wong, analis dari lembaga riset industri IDC.
Lonjakan tersebut juga menyusul tingginya penjualan produk smartphone terbaru Huawei, yaitu Mate 60 belum lama ini. Hal ini sekaligus menjadi comeback bagi Huawei setelah Amerika Serikat (AS) melakukan kontrol ekspor pada tahun 2019.
BACA JUGA: Xiaomi Watch 2 Pro Resmi Dirilis, Ini Harga dan Spesifikasinya
IDC memperkirakan pasar Cina sedang menuju pertumbuhan penjualan tahunan pada kuartal IV setelah sepuluh triwulan berturut-turut mengalami penurunan. Namun, lembaga itu tidak menjelaskan lebih detail tingkat pertumbuhannya.
Pekan lalu, Qualcomm, produsen chip AS mengatakan ada permintaan yang kuat untuk semikonduktor dari perusahaan-perusahaan smartphone, terutama di Cina.
Sebagai informasi, Xiaomi Mi 14, flagship terbaru Xiaomi dibanderol mulai dari 3.999 yuan hingga 6.499 yuan (US$ 550-US$ 890). Seri terbaru ini menjadi upaya Xiaomi untuk membuat terobosan yang lebih jauh ke pasar ponsel pintar premium dan bersaing dengan Apple serta Huawei.
Editor: Ranto Rajagukguk