Nama Yahoo! tampaknya tidak secerah dulu ketika jumlah perusahaan teknologi masih bisa dihitung dengan jari. Di tengah perkembangan teknologi dengan diikuti munculnya nama-nama baru, Yahoo! harus menghadapi kenyataan untuk bersiap memotong jumlah karyawan mereka sebanyak 10% seperti dikutip dari Business Insider.
Itu artinya ada sekitar 1.000 karyawan akan dirumahkan oleh perusahaan asal AS ini. Proses perumahan tersebut rencananya dilakukan secepatnya bulan ini. PHK ini dipastikan akan banyak berpengaruh di berbagai bisnis Yahoo! di seluruh dunia seperti di Eropa, bisnis media Yahoo!, sampai grup-grup mereka yang lain.
Apa yang dilakukan Yahoo! merupakan buntut panjang dari salah satu investor mereka yang menyatakan sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinan CEO Marissa Mayer. Sang CEO sendiri sudah ada di Yahoo sejak pertengahan 2012 lalu dan menjanjikan banyak perubahan, termasuk mengakuisisi banyak startup untuk memperkuat bisnis mereka di dunia digital.
Investor dengan penguasaan saham sebanyak 0,75% bernama Starboard ini mendesak agar CEO dan para pejabat tinggi Yahoo! untuk segera lengser karena performa mereka tidak kunjung positif. Salah satu yang dilakukan Yahoo! adalah usaha untuk menjual saham mereka di Alibaba sebagai suntikan dana segar, tetapi urung terjadi karena ternyata pajaknya tinggi sekali.
Selain tuntutan itu, Yahoo! juga didesak untuk merestrukturisasi manajemen, strategi, dan berbagai eksekusi bisnis. Namun Yahoo! tampak bersikeras bahwa performa mereka sebenarnya tidak seburuk yang dikira. Dalam pernyataan mereka seperti dilansir dari CNBC, Yahoo! telah menarik miliaran konsumen di dunia setiap bulan dan mengklaim bahwa bisnis mereka menghasilkan banyak profit.
Apa yang terjadi di luar seakan menunjukkan bahwa Yahoo! saat ini sudah tidak seraksasa dulu lagi. Di Indonesia sendiri, Yahoo! Indonesia telah ditutup hampir dua tahun lalu.
Editor: Hendra Soeprajitno