Bila diperhatikan saat ini banyak brand yang lebih fokus menggarap segmen perempuan, ketimbang segmen pria. Padahal kedua gender ini sama pentingnya untuk digarap.
Shopee misalnya, setelah lama dicap sebagai marketplace yang identik dengan kaum hawa, kini Shopee mulai menggarap secara khusus segmen pria dengan meluncurkan Shopee for Men. Bila menilik data yang dipaparkan Shopee, sebanyak 35% pria Indonesia aktif berbelanja online.
Namun, ada perbedaan yang cukup mencolok antara kalangan pria dan perempuan ketika berbelanja online. Disebutkan oleh Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee, sebelum berbelanja kalangan pria biasanya sudah tahu apa yang akan mereka beli.
“Mereka ini tidak mau buang-buang waktu lama untuk browsing,” terang Rezki.
Ia juga menerangkan bahwa rata-rata nilai transaksi kalangan pria ini lebih besar dua kali lipat bila dibandingkan dengan kalangan perempuan.
“Perempuan biasanya membeli barang-barang yang kecil, sementara pria itu belanja biasanya untuk hobi mereka, dan nilainya biasanya lebih mahal dari hobi perempuan,” jelas Rezki.
Shopee mencatat bahwa ada empat kategori yang biasanya dibelanjakan oleh kalangan pria, yakni smartphone, pakaian pria, perlengkapan rumah, dan barang elektronik. Rezki menegaskan bahwa pria ini cenderung terencana dan tidak mau ribet.
“Harga itu bukan masalah utama, terlebih ketika mereka sudah bisa dapatkan apa yang mereka mau,” pungkas Rezki.
Editor: Sigit Kurniawan