Setahun sekali, sekitar dua miliar umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh. Tahun Ini Ramadan akan berlangsung pada pertengahan Mei dan berakhir pada pertengahan Juni, muali dari 16 Mei-15 Juni 2018.
Di Asia Tenggara, khususnya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Malaysia dan Indonesia, masyarakat biasanya kembali ke kampung halamam untuk merayakan Idul Fitri. Selain berpuasa setiap hari dari subuh hingga matahari terbenam, ada perilaku konsumen lain yang telah membangunkan peritel dan dan pemain e-commerce serupa.
Idul Fitri merupakan perayaan besar setelah sebulan penuh berpuasa yang mirip sekali dengan budaya Natal di Eropa atau Amerika. Apa yang biasanya diasosiasikan dengan hari libur ini? Pemberian hadiah, pakaian baru dan kemeriahan.
Profil pembeli di bulan Ramadan
Terlepas dari preferensi belanja online dan offline, mayoritas orang Indonesia akan menghabiskan uang lebih banyak di bulan Ramadan.
Berdasarkan hasil dari surve ecommerceIQ, rata-rata pembeli di bulan Ramadan adalah perempuan, berumur antara 31-40 tahun dengan barang yang biasa dibeli adalah produk fesyen dan kebutuhan sehari-hari.
THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi alasan mengapa pengeluaran menjadi lebih besar selama Ramadan. Hal yang penting dicatat adalah hitungan rumah tangga kelas menengah di Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 23,9 juta dalam 12 tahun mendatang dari 19,6 juta pada 2016 .
Puncak belanja selama Ramadan
Mengingat semakin populernya e-commerce di seluruh wilayah yang mengutamakan mobile first (kecenderungan untuk selalu mengandalkan smartphone), tren apa yang dapat kita identifikasi dalam perilaku pembelian online selama Ramadan seperti perangkat apa yang mereka gunakan untuk belanja dan pada jam berapa?
Begitu matahari terbenam, pengeluaran dimulai. Data dari aCommerce pada tahun 2017 menunjukkan bahwa penelusuran seluler di situs e-commerce mencapai puncaknya pada pukul 04.00 dan 17.00 ketika orang-orang duduk di kemacetan.
Meskipun rata-rata berselamcar di web lebih lama dilakukan di desktop, namun lalu lintas yang berasal dari handphone selama Ramadan cenderung naik. Hal ini membuat mobile user experience yang menarik penting untuk mendorong konversi.
Data juga menunjukkan bahwa pria cenderung menjelajah lebih dari wanita, tetapi wanita memiliki rasio konversi yang lebih tinggi. Meskipun para pemasar harus menyesuaikan kampanye yang menarik bagi keduanya, mengonversi pria bisa menjadi sedikit lebih sulit.
Pria cenderung untuk mengapresiasi belanja online yang tanpa basa basi dan sederhana dibandingkan pengalaman sosial dan komprehensif. Mereka juga membeli berdasarkan langkah-langkah logis (versus emosional) dan suka melakukan riset sebelum membeli, yang dapat menjelaskan peningkatan aktivitas browsing.