Kesehatan jantung sangat penting untuk diperhatikan sejak dini. Sebab, penyakit ini merupakan penyakit yang serius dan berbahaya bagi siapapun yang menderitanya. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk menjaga kesehatan jantung guna mencegah risiko terkena penyakit jantung.
Melihat hal tersebut, dalam rangka merayakan hari jadi yang ke-40, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) bersama dengan Adhvan Media menerbitkan buku yang berjudul Berdetak 4 Dekade Yayasan Jantung Indonesia. Buku ini dibuat sebagai upaya untuk mengajak masyarakat Indonesia menjalani gaya hidup sehat guna mencegah penyakit jantung.
Esti Nurjadi, Chairperson Yayasan Jantung Indonesia menyampaikan bahwa buku yang bertemakan Show Your He(art) tersebut melibatkan 11 seniman kontemporer dan 16 perancang busana & perhiasan yang mendonasikan karya mereka bertemakan “jantung”. Nantinya, hasil penjualan dari karya tersebut akan di donasikan untuk anak dengan penyakit jantung bawaan dari keluarga pra sejahtera.
“Menurut kami, sosialisasi edukasi penyakit jantung juga bisa disampaikan melalui karya seni. Maka dari itu, kami mengajak para seniman top dunia yang mendonasikan karya mereka. Saat ini, kami telah mengumpulkan 48 karya dengan hasil penjualan telah mencapai lebih dari Rp. 1 miliar,” jelas Esti dalam acara virtual Berdetak 4 Dekade Yayasan Jantung Indonesia, Senin(08/11/2021).
Esti kemudian mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya YJI melakukan sosialisasi melalui seni. Sebelumnya, YJI telah melakukan kerja sama dengan Jakarta Fashion Week. Menurutnya, jalur tersebut merupakan jalur yang tepat untuk menjangkau masyarakat lebih luas.
“Sebelumnya, kami rutin melakukan kolaborasi dengan desainer di Jakarta Fashion Week. Tahun ini, kami merambah ke fine arts karena kami merasa perlu menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi. Menurut kami, kedua industri tersebut memiliki power dalam menjangkau masyarakat,” tambah Esti.
Salah satu seniman yang mendonasikan karyanya, yaitu Agus Suwage, seniman kontemporer, menyampaikan alasannya mendonasikan karya miliknya untuk YJI. Menurutnya, rasa kepedulian dan cinta yang membuatnya memutuskan untuk bergabung ke inisiatif ini.
“Saya sangat menyayangi anak-anak. Sesuai dengan tema karya saya, yaitu cinta, saya harap saya dapat berbagi sedikit dengan anak-anak di seluruh Indonesia. Apalagi, donasi tersebut akan diterima oleh anak-anak,” kata Agus.
Hal senada diungkapkan oleh Angkie Purbandono, seniman kontemporer yang turut mendonasikan 6 karya miliknya. Angkie mengatakan bahwa alasannya berkontribusi dalam inisiatif ini adalah rasa empatinya dengan anak-anak yang memiliki penyakit jantung. Sebab, Angkie pernah mengalami penyakit tersebut.
“Saya tidak tega dengan anak-anak yang memiliki penyakit jantung, karena saya mengalaminya sendiri. Jelas hal tersebut mendorong saya untuk bisa berkontribusi dengan cara apapun. Melalui karya ini, saya harap niat baik saya tersampaikan,” tutur Angkie.
Sementara itu, Happy Salma dari Tulola Jewelry yang juga ikut menyumbangkan perhiasan Tulola juga mengatakan bahwa ia ikut dalam inisiatif ini setelah mendengar visi dan misi dari YJI. Sebab itu, Tulola berkontribusi dengan menciptakan perhiasan yang memiliki kesinambungan dengan tema yang diangkat.
“Kami tergerak setelah mendengar visi dan misi YJI untuk menciptakan manusia yang berkualitas sehat sejahtera bebas penyakit jantung. Kami harap, kontribusi kami dapat menyadarkan masyarakat untuk saling bergandeng tangan menyadarkan satu sama lain akan pentingnya kesehatan jantung,” tutup Happy.
Editor: Eko Adiwaluyo