Kasus penyalahgunaan obat-obatan Yoo Ah In masih terus bergulir. Teranyar, tepatnya pada Kamis (19/10/2023), Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul secara resmi mendakwa aktor asal Korea Selatan itu atas lima dakwaan, salah satunya konsumsi ganja.
Hal ini terungkap saat Unit Investigasi Narkoba Kepolisian Seoul meminta Yoo Ah In melakukan tes urin dan tes forensik atas dugaan penggunaan propofol pada 6 Februari 2023 lalu. Hasilnya di luar dugaan: bintang Hellbound itu justru terbukti memakai ganja.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, Yoo Ah In ternyata menggunakan ganja di Amerika Serikat pada Januari 2023 lalu. Ia tidak sendirian mengonsumsi barang haram tersebut, melainkan bersama lima orang rekannya.
BACA JUGA: Britney Spears Pernah Lakukan Aborsi, Apakah Berbahaya?
Ganja sendiri biasanya digunakan, seperti rokok, bahkan ada pula yang menjadikannya sebagai bahan masakan atau diseduh menyerupai teh. Banyak orang menggunakan ganja agar merasa lebih rileks atau sangat bahagia alias high.
Namun, jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu lama dan dosis berlebihan, efek ganja akan sangat buruk bagi kesehatan. Pasalnya, obat depresan ini dapat memengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem tersebut.
Bahaya Ganja untuk Kesehatan
Melansir Halodoc, ganja yang dikonsumsi bak rokok sejatinya dapat merusak paru-paru serta pembuluh darah, sebab asapnya mengandung racun, zat pemicu peradangan hingga sel kanker. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan, antara lain bronkitis, batuk, hingga PPOK.
Selain itu, selang beberapa menit usai mengisap ganja, detak jantung akan meningkat hingga 20–50 denyut per menit. Bagi penderita penyakit jantung, efek ini berpotensi meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Tak cuma itu, ganja pun dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata menjadi merah karena pelebaran pembuluh darah.
BACA JUGA: Bruce Willis Idap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?
Terlalu lama menggunakan ganja juga mampu menghambat fungsi otak. Perkembangan otak penggunanya akan terganggu, mulai dari hilang fokus, berkurangnya kemampuan mengingat, dan terganggunya konsentrasi belajar.
Efek pada otak yang demikian bahkan dapat dialami cabang bayi yang ibunya mengonsumsi ganja. Mengisap marijuana selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak janin, menghambat pertumbuhan janin, serta menyebabkan cacat lahir dan gangguan pada janin.
Efek ganja tak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang bayi, tetapi juga ibu hamil. Ibu hamil yang menggunakan ganja berisiko tinggi mengalami anemia, kebingungan, dan mudah lupa selama masa kehamilan.
Editor: Ranto Rajagukguk