Hingga kini, industri beradaptasi memanfaatkan teknologi untuk mengurangi kontak langsung antara penjual dan pembeli. Momentum ini kemudian dimanfaatkan Youtap dengan menghadirkan program InHome Delivery & Order. Program ini menyambungkan pedagang di pasar dengan konsumen lewat aplikasi perpesanan WhatsApp.
“Kami belajar dari pengalaman warga Tangerang Selatan saat mereka tidak bisa ke pasar selama masa PSBB. Saat itu, kebutuhan tidak terpenuhi dan pedagang di pasar juga tidak memiliki pembeli. Dengan mengembangkan inovasi ini, diharapkan bisnis pedagang bisa berjalan dan kebutuhan konsumen dapat terpenuhi setiap hari,” kata Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia.
Sebagai implementasi program tahap pertama, Youtap menyediakan layanan ini di wilayah Kabupaten Tangerang Selatan, tepatnya di Pasar Segar Bintaro dan Perumahan Graha Bunga. Program ini tidak hanya sebatas jual beli tanpa tatap muka, tapi juga dapat digunakan untuk koordinasi pengiriman barang hingga sampai ke tangan konsumen.
“Sejak masa PSBB, Youtap mencatat kenaikan jumlah merchant baru yang mengadopsi pembayaran non tunai. Pada masa PSBB, kami mencatat kenaikan hingga 17% dan sejak dibuka kembali, jumlah merchant naik 22%,” papar Herman.
Lebih lanjut, Herman berharap upaya digitalisasi di segala lini bisnis bisa menjadi cara konsumen dan pelaku bisnis, termasuk pedagang pasar dan UKM untuk beradaptasi. Youtap rencananya akan memperluas layanan InHome Delivery & Order ke wilayah di luar Jakarta.
“Perluasan tidak hanya dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis, tapi jadi cara Youtap mengedukasi para pelaku bisnis agar berjualan secara aman, besih dan sehat dengan sistem pembayaran non tunai,” tutup Herman.
Editor: Ramadhan Triwijanarko