YouTube menjadi salah satu situs web yang paling banyak dilihat di planet ini, dan sejauh ini merupakan platform video paling popular. Jadi, tidak mengherankan jika orang banyak mendengarkan musik lewat YouTube.Sekitar satu miliar pengguna telah mendengarkan musik di YouTube.
Jauh sebelum booming aplikasi music streaming, YouTube digunakan banyak orang menengok video musik, terutama video musik viral seperti This is America dan Girls Like You. Platform ini juga tempat untuk menemukan hampir semua lagu, remix, lirik hingga cover dari lagu para musisi favorit.
Menyadari bahwa platformnya banyak digunakan untuk mendengar musik selain menonton video, YouTube fokus mengembangkan aplikasi musiknya yang bernama YouTube Music. Aplikasi ini sudah bisa dirasakan di 17 negara, yaitu di Australia, Austria, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Irlandia, Italia, Selandia Baru, Norwegia, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dengan sistem paket berlangganan, Google ingin semua pelanggan Play Musik bermigrasi ke YouTube Music maksimal hingga tahun 2019. Dalam membantu proses itu berjalan mulus, perusahaan menambah beberapa fitur seperti loker musik untuk menyimpan salinan lagu pengguna.
Selain memiliki tempat untuk menyimpan musik, YouTube Music memungkinkan penggunanya untuk membeli lagu baru yang dapat ditambahkan ke daftar koleksi.
Lyor Cohen, Head of Music YouTube mengatakan bahwa alasan yang mampu membuat pengguna mau berlangganan adalah banyaknya iklan serta fungsi terbatas dari layanan gratis.
Saat pengguna menjalankan aplikasi YouTube Music, sebenarnya tak ada bedanya dengan layanan musik streaming lain seperti Deezer atau Spotify. Bahkan daftar putar yang dikurasi YouTube meniru Spotify: RapCaviar versi YouTube menjadi Rap Star Status, Clout Culture menjadi Clout Rising, dan Viral 50 berubah menjadi Blog 50.
Lagu dan Video
Salah satu keunggulan YouTube Music adalah integrasi video dalam aplikasinya. Di sini, pengguna bisa melihat berbagai video asli dari lagu yang diputar.
Elias Roman, Manager Produk YouTube Music menerangkan, YouTube sedang menguji sebuah fitur yang akan memungkinkan transisi mulus antara lagu dan video. Fitur itu mungkin terdengar menarik, tetapi Roman tidak memberikan informasi perihal kapan fitur tersebut akan tiba.
Pada Maret tahun ini, YouTube mempekerjakan Tuma Basa, pria di balik daftar putar paling populer di Spotify, RapCaviar. Hadirnya karyawan itu memberi isyarat bahwa YouTube siap untuk berinvestasi lebih lanjut ke konten yang bakal dikurasi.
Apakah Anda akan beralih ke YouTube Music jika aplikasinya itu sudah resmi di Indonesia?
Editor: Sigit Kurniawan