Banyak masyarakat yang kian memerhatikan penampilan mereka, sehingga para pemain di industri kecantikan turut berkembang pesat mengikuti tren dan kebutuhan masyarakat. Hal ini diakui oleh Tania Ray Mina, Co-Founder & Head of Product Development PT ZAM Cosmetics yang ikut berkecimpung di dunia kecantikan.
Tania memiliki latar belakang pendidikan bisnis dan pernah bekerja lama sebagai profesional di perusahaan fast moving consumer goods (FMCG). Meski begitu, tetap memiliki jiwa entrepreneurship. Ia menambahkan alasan memilih menjadi entrepreneur dipicu oleh hak istimewa yang bisa dinikmati yakni fleksibilitas.
ZAM Cosmetics hadir menjawab permasalahan kulit yang berbeda-beda dengan mengakomodir semua kebutuhan. Tania menegaskan bahwa dengan memiliki 6 orang saudara kandung dengan permasalahan kulit yang berbeda dan semuanya beragama muslim, produk yang dihadirkan harus halal dan terbuat dari bahan alami agar aman digunakan.
“Banyak orang berpikir bahwa nama besar dari Zaskia Mecca lah yang membuat bisnis berjalan. Namun, pada akhirnya saya melihat nama besar tidak cukup untuk mendukung keberlanjutan bisnis. Diperlukan gairah dan pemeliharaan serta pencapaian yang membuat bisnis terus bertahan,” ujar Tania pada acara virtual Muharram Marketing Festival 2021, Senin, (30/08/2021).
Awal peluncuran ZAM Cosmetis di tahun 2017, produk yang ditawarkan pertama kali ialah produk lip mate. Pada waktu itu belum naik daun, artinya pemain masih sangat sedikit. Pada tahun 2018 ZAM Cosmetics memutuskan untuk memproduksi produk skincare yang dibuat sederhana agar dapat menjangkau berbagai usia dan gender untuk digunakan.
“Tentunya kami mencari tahu apa yang dibutuhkan sebelum akhirnya kami luncurkan 5 varian produk skincare seperti sabun cuci muka, toner, moisturizer, sunscreen dan serum. Kami juga memaksimalkan satu sama lain kami sebagai representatif dari merek karena meskipun saudara kandung tapi kami memiliki permasalahan kulit yang berbeda dan ZAM Cosmetics berhasil menjawab permasalahan kulit,” ujar Tania.
Ia menceritakan bahwa ia tidak menduga pertumbuhan ZAM Cosmetics mampu mencapai seperti saat ini. Sebab sebelumnya ZAM Cosmetics diposisikan sebagai complimentary atas perluasan bisnis sebelumnya. “Meskipun sebelumnya ZAM Cosmetics dijadikan sebagai complimentary, namun kami juga serius membuat usaha tersebut dengan sepenuh hati dan memerhatikan bahan dasar yang digunakan dan label halal dari setiap produk,” ujar Tania
Di saat sedang gencar-gencarnya memperkenalkan produk ini, pandemi COVID-19 melanda. ZAM Cosmetics melihat perlu daptasi untuk menyesuaikan situasi. Tidak hanya adaptasi, namun ternyata ZAM Cosmetics berhasil melihat peluang untuk membuat sesuatu yang diperlukan di tengah kondisi pandemi.
Pada tahun 2021, ZAM Cosmetics menghadirkan produk-produk yang sebelumnya sempat tertunda untuk dihadirkan, yakni lip art dimana seperti lip mate namun menggunakan bahan dasar air. Tidak hanya itu, terdapat produk yang lahir seperti handsanitizer dan eyeliner. Produk tersebut adalah bentuk adaptasi ZAM Cosmetics menyesuaikan dengan kondisi, yang mana eyeliner dapat tetap menjaga penampilan di saat setengah wajah harus tertutup dengan masker.
“Minat masyarakat pada merek lokal cenderung meningkat karena merek lokal memiliki kebebasan dalam bagaimana berekspresi,” katanya.
Editor: Eko Adiwaluyo