Usai menjamah berbagai portofolio bisnis baru dengan meluncurkan sejumlah sub-brand, ZAP kembali bersiap memperkenalkan inovasi teranyar mereka. Setelah mengejutkan kompetitor dengan meluncurkan klinik bertaraf peremium (ZAP Premier) dan klinik perawatan khusus bagi pria (Menology by ZAP), ZAP mencoba peruntungan di bisnis kecantikan non-perawatan, seperti blow bar, eyelash, dan nail art.
Melalui brand, Moly-Moly, ZAP mencoba memperkuat eksistensi mereka di dunia perawatan dan kecantikan. Meski belum secara resmi dirilis, ZAP sedikit banyak telah memberikan gambaran akan konsep yang diusung pada portofolio merek terbaru mereka.
“Berangkat dari data kami yang menunjukkan 90% klien ZAP merupakan perempuan, kami kemudian mencoba untuk memperluas layanan kami. Melihat tren pasar akan demam eyelash dan nail art, kami berpikir cukup seru mencoba merambah bisnis ini,” ungkap Vice President Sales & Marketing ZAP Clinic Feriani Chung kepada Marketeers.
Besaran harga yang dipilih ZAP untuk layanan Moly-Moly berkisar Rp 199 ribu dengan manargetkan generasi Z ke atas sebagai pasar utama mereka.
Keputusan ZAP memilih target pasar ini bukan tanpa alasan. Masih berangkat dari riset yang mereka miliki, ZAP melihat potensi besar dari pasar Gen Z yang harus mulai digarap.
“Perilaku mereka berbeda dengan generasi terdahulu, termasuk milenial. Berbeda dengan milenial yang kebanyakan masih peduli dengan harga, generasi Z mengutamakan brand value. Untuk itu, kami mulai membangun kedekatan personal dengan mereka, antara lain melalui media sosial,” katanya.
Mengambil lokasi outlet pertama di Bogor, Feriani mengatakan, Moly-Moly akan dibuka awal tahun depan.
Editor: Sigit Kurniawan