Kesempatan perempuan dalam mendapatkan pekerjaan masih sangat kecil dibandingkan dengan laki-laki. Bahkan, perempuan masih menjadi kalangan yang kurang terwakili dan terkompensasi dengan baik dalam ekonomi global. Padahal, menurut laporan McKinsey Global Institute, memajukan kesetaraan perempuan di tempat kerja dapat menambah US$ 12 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) global pada tahun 2025, 11% lebih besar dari proyeksi bisnis yang ada saat ini.
Zilingo mengumumkan program terbarunya SheWorkz, yaitu program manufaktur terdesentralisasi terbesar yang memberdayakan perempuan yang bergerak di bidang usaha mikro. Melalui program ini, Zilingo ingin membuka jalan menuju kemandirian finansial dan kesuksesan yang lebih besar bagi para perempuan dengan mengeliminasi kendala yang biasa dihadapi di tempat kerja tradisional.
Selain itu, program SheWorkz juga ingin mengatasi hambatan mendasar bagi para perempuan untuk memasukin dunia kerja. Misalnya dengan menyediakan jam kerja yang fleksibel untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga dengan memungkinkan perempuan untuk bekerja dari rumah.
Terdapat empat tahap dalam program SheWorkz. Tahap pertama identifikasi para perempuan untuk kelayakan berpartisipasi dalam program, dan akan diikuti dalam kursus pelatihan kejuruan selama 20 hari yang didanai oleh Zilingo. Tahap kedua para peserta dikelompokan berdasarkan tingkat keterampilan dan letak geografis untuk membentuk ‘pabrik mikro’. Tahap ketiga, pabrik mikro kemudian akan dihubungan ke pasar global melalui jaringan Zilingo. Dan tahap terakhir, Zilingo akan menyediakan akses ke keuangan mikro melalui jalur kredit terverifikasi dari para mitra.
Program SheWorkz secara langsung berkontribusi atas pembentukan klaster busana pertama di Indonesia untuk menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kemenko Perekonomian, yang disebut klater “Busana dan Gaya Hidup”.
“Saya percaya bahwa para perempuan di industri manufaktur garmen akan mendapat manfaat dari pelatihan vokasi yang diberikan oleh Zilingo serta pinjaman modal usaha yang disalurkan melalui KUR. Hal ini tentunya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperluas keuangan inklusif bagi para perempuan yang bercita-cita menjadi wirausaha,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekenomian RI Darmin Nasution pada peluncuran program SheWorkz, Rabu (16/10/2019).
Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu fokus utama dari Zilingo sejak didirikan pada tahun 2015. Dengan fokus yang jelas pada penyamarataan kesempatan bagi perempuan, SheWorkz merupakan inisiatif terbaru dari Zilingo yang bertujuan melibatkan perempuan dari berbagai keadaan demografi dan tingkat sosial ekonomi.
“Perempuan merupakan potensi yang terpendam serta kurang dimanfaatkan untuk ekonomi Asia. Mereka hanya menyumbang 24% dari PDB di Asia Selatan dan Tenggara. Kami telah memikirkan hal ini dan situasi yang ada memanggil kami untuk bertindak. SheWorkz akan menjadi ekosistem manufaktur terdesentralisasi terbesar di dunia,” terang Ankiti Bose, CEO dan Co-founder Zilingo.
Editor: Sigit Kurniawan