Zoom Laporkan Pendapatan Kuartal Terakhir Lampaui Estimasi

marketeers article
Zoom. (FOTO: 123rf)

Zoom Video Communications Inc, platform telekonferensi video mencatatkan kenaikan saham 8% pada akhir perdagangan, Senin (27/2/2022) waktu setempat. Kenaikan itu menyusul laporan hasil kuartal IV tahun 2022 yang melampaui estimasi serta target pendapatan yang positif pada tahun 2023.

Dilansir dari CNBC, Selasa (28/2/2023), laba per saham Zoom pada kuartal IV 2022 mencapai US$ 1,22, lebih besar dari 81 sen yang diperkirakan analis. Pendapatan perusahaan juga melampaui proyeksi analis yang disurvei Refinitiv, yaitu sebesar US$ 1,12 miliar dari US$ 1,10 miliar.

Pendapatan Zoom pada kuartal IV 2022 meningkat 4% secara year on year (yoy). Realisasi itu tumbuh melambat dibandingkan tahun 2020 dan 2021 yang pendapatannya empat kali lipat lebih besar seiring maraknya penggunaan Zoom selama Pandemi COVID-19.

BACA JUGA: WhatsApp Rilis Call Links, Mirip Google Meet dan Zoom

Perusahaan mengalami kerugian bersih pertama sejak 2018 pada kuartal IV tahun 2022 atau mencapai US$ 104 juta dibandingkan pendapatan bersih sekitar US$ 491 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kerugian itu berasal dari biaya konversi berbasis saham.

Eric Yuan, CEO Zoom mengakui perusahaan terus menghadapi tekanan selama kuartal terakhir. Para petinggi Zoom bahkan melakukan perhitungan cermat sebelum menyetujui untuk membayar berbagai layanan ke perusahaan lain.

Kelly Steckelberg, kepala keuangan Zoom membeberkan sejumlah klien perusahaan telah menurunkan paket layanan untuk Zoom sebagai bagian dari efisiensi biaya yang lebih luas.

BACA JUGA: WhatsApp Rilis Call Links, Mirip Google Meet dan Zoom

Zoom memperkirakan pertumbuhan bisnis tetap melambat meski tetap tumbuh. Target pendapatan Zoom tahun ini berkisar antara US$ 4,435 miliar hingga US$ 4,455 miliar, dengan indikasi pertumbuhan 1,1%.

Sementara itu, para analis memperkirakan pendapatan berada di US$ 4,6 miliar. Perusahaan memprediksi laba per saham tahun ini akan berada di antara US$ 4,11 dan US$ 4,18, lebih tinggi dari estimasi analis rata-rata US$ 3,66.

Untuk kuartal pertama tahun ini, Zoom menargetkan laba per saham mencapai 96-98 sen dengan pendapatan US$ 1,080 miliar hingga US$ 1,085 milir. Analis yang disurvei Refinitiv memperkirakan 84 sen untuk laba per saham dan pendapatan sebesar US$ 1,11 miliar.

Pada kuartal IV tahun lalu, Zoom akan memperkenalkan layanan email dan kalender, bersama dengan chatbot, agen virtual untuk menangani pertanyaan layanan pelanggan. Awal bulan ini, Zoom mengumumkan akan memangkas 1.300 pekerja, yang setara 15% dari total tenaga kerja.

“Sebagai bagian dari restrukturisasi kami, kami mengoptimalkan strategi masuk ke pasar untuk mendukung pelanggan perusahaan dengan lebih baik dan mendorong produktivitas tambahan,” tutur Steckelberg.

Related

award
SPSAwArDS