Threads, aplikasi milik Meta yang identik dengan Twitter segera mendapatkan fungsi pencarian dan dapat diakses melalui web. Bila tidak ada aral melintang, fitur itu bakal hadir dalam beberapa pekan ke depan.
“Pekan yang baik untuk Threads. Komunitas di sini berada pada jalur yang saya harapkan untuk membangun aplikasi jangka panjang yang berjalan efektif,” tulis Mark Zuckerberg, CEO Meta dikutip dari CNBC, Sabtu (5/8/2023).
Meta memperkenalkan Threads pada bulan Juli dan memperoleh respons yang meriah. Aplikasi itu dengan cepat meroket dari jumlah unduhan karena Zuckerberg memanfaatkan celah kekurangan Twitter, yang kini dikenal dengan X, sekaligus maraknya kritik terhadap pemilik utamanya, Elon Musk.
BACA JUGA: 3 Langkah Selami Threads Untuk Membangun Personal Brand yang Kuat
Namun, keterlibatan di Threads secara signifikan menurun selama beberapa pekan terakhir karena update aplikasi yang minim. Sejumlah pengguna menjadi frustrasi dengan fungsionalitas terbatas dari aplikasi tersebut.
Pengiklan dan kreator konten mengatakan agar Threads dapat menjadi layanan yang penting, aplikasi perpesanan real-time ini harus memiliki fitur yang memudahkan pencarian topik yang sedang tren dan menemukan posting-an sebelumnya.
Kemampuan untuk mengakses Threads di web sangat penting jika Meta ingin benar-benar bersaing dengan X, yang telah lama populer di desktop untuk orang-orang di tempat kerja.
BACA JUGA: Threads Rencana Update 3 Fitur Baru, Apa Saja?
Pekan lalu, Zuckerberg memastikan sangat optimistis tentang masa depan Threads dan meski aplikasi itu dibangun oleh tim kecil. Namun, perusahaan tidak ada memonetisasi aplikasi sampai Threads menjadi jauh lebih besar dan mapan.
“Banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi saya sangat bersemangat tentang kecepatan tim,” ucap Zuckerberg.
Threads sendiri menjadi media sosial yang mendulang popularitas dalam waktu yang cukup singkat. Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, jumlah unduhan aplikasi ini di platform Android dan iOS mencapai 150 juta.
Namun, jumlah pengguna harian layanan ini pun dikabarkan SimilarWeb anjlok sampai 50%. Sejumlah fitur baru ini disebut menjadi “penahan” turunnya angka tersebut, guna memastikan lebih banyak pengguna untuk tetap betah di aplikasi yang mirip Twitter tersebut.
Editor: Ranto Rajagukguk