Zyllem, perusahaan SaaS (Software as a Service) dalam pengelolaan logistik mengumumkan ekspansi di pasar e-commerce di Indonesia. Zyllem optimistis melakukan perluasan ini. Pasalnya, jika melihat laporan dari Google, e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 52% dari US$35 miliar pada tahun 2020 menjadi US$53 miliar pada tahun berikutnya.
Sedangkan menurut laporan Mordor Intelligence, sektor logistik dan transportasi memiliki peluang pasar senilai US$81,3 miliar yang siap untuk dikembangkan lebih besar lagi melalui digitalisasi. Hal ini membuat industri logistik harus mengikuti perkembangan tersebut untuk dapat memenuhi permintaan yang pesat ini.
Lisa Nguyen, Chief Operations Officer dan Co-founder Zyllem mengatakan ekonomi digital Asia Tenggara telah didorong oleh pesatnya digitalisasi baik dari konsumen maupun pelaku usaha dan perkembangan ini belum pernah terjadi sebelum pandemi. Dan, Zyllem siap mendukung pertumbuhan ini melihat banyaknya bisnis yang membutuhkan optimasi pengelolaan logistik guna memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Indonesia masih menduduki peringkat atas sebagai salah satu negara dengan biaya logistik tertinggi di Asia. Hal ini merupakan hambatan sekaligus peluang bagi Zyllem untuk memberikan solusi efisien dan terjangkau bagi bisnis lokal,” tutur Lisa.
Indonesia memiliki tantangan tersendiri terkait proses pengiriman logistik dikarenakan kondisi geografis yang membuat bergantung kepada transportasi laut untuk pengiriman domestik dan internasional. Berbagai perusahaan juga masih bergantung pada sistem distribusi multimoda yang jauh lebih rumit.
Keadaan infrastruktur yang masih buruk dan bencana alam juga membuat perencanaan logistik menjadi tugas besar bagi setiap perusahaan. Hal tersebut menjadikan pesatnya perkembangan industri e-commerce semakin membutuhkan ekosistem yang cepat dan efisien guna mendukung kelancaran operasionalnya.
Indonesia memiliki jaringan logistik yang rumit dengan berbagai tantangan di setiap proses pemenuhan rantai pasokan. Zyllem dapat memberikan solusi optimal dengan mencatat seluruh kegiatan operasional logistik ke dalam sebuah dasbor yang dapat dilihat dan diatur secara langsung oleh pengguna.
“Melalui solusi tersebut, Zyllem dapat mengurangi waktu perencanaan hingga 85% dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas hingga 30% per hari. Sistem pengiriman yang lebih cepat dan pelacakan real-time juga membuat pengalaman nyaman dan mengurangi keluhan bagi pelanggan,” kata Joanna Pawluczuk, Head of Sales Zyllem.
Sejak didirikan pada tahun 2014, Zyllem telah bekerja sama dengan berbagai sektor usaha. Mulai dari F&B, farmasi, logistik, dan ritel dalam memecahkan masalah rantai pasokan mereka di seluruh Asia. Berkantor pusat di Singapura, Zyllem telah beroperasi di delapan negara di Asia dan mengelola dua juta pesanan setiap bulannya serta 60% kegiatan tersebut berasal dari Indonesia. Wavemaker Partners, perusahaan modal ventura terkemuka juga menjadi salah satu investor utama Zyllem.
Zyllem secara unik memberikan solusi kepada perusahaan untuk memiliki kontrol penuh atas penyedia logistik internal dan pihak ketiga pada satu platform. Kini, Zyllem sudah membantu mengelola lebih dari dua juta pengiriman per bulan dan diperkirakan mampu meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini.