Banyak online shop di Indonesia mulai menawarkan produk ke luar negeri dan mengenalkan diri ke lebih banyak pelanggan. Selain menyediakan situs web berbahasa Inggris, banyak penjual dari Indonesia juga bergabung dalam marketplace online luar negeri seperti Amazon atau Etsy. Namun, menjual produk ke luar negeri juga memiliki potensi masalah, khususnya saat mengirimkan produk secara internasional.
Sebagai perusahaan logistik, kurir, dan pengiriman yang berpengalaman di Indonesia, JET express mengidentifikasi beragam masalah yang dapat terjadi dalam pengiriman internasional online shop. Berikut adalah tiga masalah yang paling sering terjadi:
1.Masalah Biaya
Berbagai masalah terkait biaya dapat terjadi dalam pengiriman internasional. Menjual produk ke luar negeri berarti mengirimkan produk kepada pembeli di berbagai negara dengan mata uang yang berbeda. Biaya masuk dan kurs yang bervariasi di setiap negara dapat mengurangi keuntungan toko-toko online jika tidak diperhitungkan dengan baik saat menentukan harga barang.
Bahkan, di banyak negara, terdapat perbedaan mencolok antara ongkos kirim internasional dari dan ke Indonesia, sehingga dapat membuat pelanggan ragu. Misalnya, calon pelanggan dari Tiongkok mungkin akan mengurungkan niat untuk membeli dari online shop Indonesia karena melihat ongkos kirim Indonesia-Tiongkok lebih mahal daripada ongkos kirim Tiongkok-Indonesia.
Selain itu, jika Anda bergabung di online marketplace , ada biaya wajib yang cukup besar untuk menanggung Return Merchandise Authorisation (RMA) bagi beberapa kategori produk. Penyebabnya adalah marketplace menganggap pelanggan tidak akan mampu meretur barang ke luar negeri.
2. Keterlambatan Pengiriman
Pengiriman ke luar negeri bisa tertunda karena berbagai alasan. Hal ini juga berlaku untuk pengiriman internasional online shop dari Indonesia. Kurangnya pembangunan infrastruktur, kelangkaan mode transportasi, serta sistem pabean yang kurang efisien di Indonesia dan negara tujuan sering kali menyebabkan keterlambatan.
Barang kiriman internasional dapat tertahan di gudang pabean jika diperiksa oleh petugas bea cukai secara acak atau jika barang berbeda dari yang diinformasikan. Pengiriman ke luar negeri juga sering tidak diloloskan pabean karena ada bea cukai yang belum lunas dan harus dibayar oleh pembeli. Hal ini menyebabkan keterlambatan pengiriman internasional dari perkiraan waktu.
3. Barang Tidak Diterima
Barang tidak diterima mungkin adalah keluhan pelanggan yang paling buruk bagi penjual online. Hal ini biasa terjadi karena sistem pabean dan pengiriman barang di banyak negara belum efisien, termasuk Indonesia. Akibatnya, dapat terjadi kerusakan, kehilangan, bahkan pencurian barang kiriman dan kurir. Fakta bahwa banyak jasa pengiriman luar negeri tidak dapat melacak kiriman setelah meninggalkan tidak pengiriman di negara asal pun membuatnya semakin buruk.
Miskoordinasi juga dapat menyebabkan barang tidak diterima oleh pelanggan. Kiriman mungkin tiba saat tidak ada orang di alamat tujuan, sehingga dapat menyebabkan masalah jika kurir membawanya kembali untuk diretur.
Namun, hal terburuk yang mungkin terjadi adalah penipuan oleh pelanggan. Pelanggan dapat mencoba mengelabuhi penjual dengan mengatakan bahwa dia tidak menerima barang dan menuntut pengembalian uang.
Kemungkinan lainnya adalah barang yang telah dikirim dibeli dengan kartu kredit curian. Kemudian, transaksi itu akan dibatalkan oleh bank karena pembayarannya tidak sah. Karena masalah-masalah umum sepertiini dapat terjadi saat mengirimkan produk kepada pembeli di luar negeri, online shop harus mempersiapkan kiriman internasional dengan teliti, termasuk semua dokumen dan pengemasan.
Selain itu, faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah memilih penyedia jasa pengiriman luar negeri yang tepat dan berpengalaman dalam pengiriman internasional. Penyedia jasa ini juga sebaiknya dapat membantu Anda dalam persiapan, perhitungan biaya, dan pengurusan dokumen pabean yang dibutuhkan. Dengan demikian, jangkauan dan basis pelanggan internasional online shop Anda semakin meluas.