Teknologi rendah karbon menjadi salah satu solusi pembangunan berkelanjutan. Mendukung pemanfaatan teknologi seperti itu, Alibaba Group mempromosika gaya hidup hijau atau ramah lingkungan. Dalam laporan bertajuk “Moving Forward to a Zero-Carbon” (2021), Alibaba menekankan pentingnya teknologi rendah karbon dalam rangka melindungi lingkungan dan mencapai keberlanjutan.
“Untuk mencapai netralitas karbon, teknologi inovatif dibutuhkan sehingga cara kita bekerja, hidup, dan berkolaborasi dapat berubah secara berkelanjutan. Alibaba Group berkomitmen penuh untuk menuju ke arah ini. Namun, perlu upaya kolektif. Sebab itu, kami berkolaborasi dengan banyak pihak,” ujar Li Cheng, Chief Technology Officer, Alibaba Group seperti dikutip dari keterangan resmi Alibaba Group.
Untuk pertama kalinya, Alibaba Group mengumumkan tiga inisiatif utamanya dalam mengevaluasi inovasi teknologi. Pertama, perusahaan mengurangi emisi karbon. Kedua, Alibaba akan mempromosikan kolaborasi antarperusahaan. Ketiga, perusahaan akan mencari dukungan dari ratusan juta konsumen.
Keberlanjutan telah menjadi fokus dunia. Di pasar dalam negeri Alibaba sendiri, Tiongkok diperkirakan akan mencapai puncak emisi karbonnya pada tahun 2030. Melalui upaya pembatasan, Tiongkok akan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Beberapa tahun terakhir, Alibaba Group telah menggunakan teknologi inovatif untuk mengurangi emisi karbon pada seluruh bisnisnya. Pusat data cloud computing-nya di Hangzhou, telah dilengkapi dengan klaster server berpendingin cairan terbesar di dunia, yang menghemat 70 juta kilowatt-jam listrik setiap tahun. Di Heyuan, provinsi Guangdong, pusat data Alibaba menggunakan pendingin air langsung untuk memperoleh 100% operasi bertenaga energi bersih pada awal tahun 2022.
Alibaba Group menggunakan teknologinya untuk melibatkan mitra industri dan membantu pelanggannya untuk meningkatkan efisiensi energi. Platform kolaborasi digital DingTalk mengubah kantor tradisional menjadi lingkungan kerja tanpa kertas. Perusahaan logistik Alibaba Group, Cainiao, telah menggunakan lebih dari 100 miliar label pengiriman elektronik pada paketnya dan menerapkan algoritma pengemasan cerdas untuk menyortir produk ke dalam kotak dengan ukuran yang sesuai, serta membantu mitra logistiknya mengurangi limbah pengemasan.
Memahami bahwa masa depan yang ‘hijau’ membutuhkan partisipasi komunitas yang luas, Alibaba Group juga menggunakan teknologi untuk mempromosikan konsumsi yang berkelanjutan. Misalnya, mendorong pelanggan untuk mengurangi penggunaan alat makan sekali pakai saat memesan makanan untuk dibawa pulang, memperkenalkan kasir tanpa kertas dan tanda terima elektronik ke pusat perbelanjaan offline, dan menganjurkan untuk daur ulang di pasar barang bekas.
Pada Februari 2021, Alibaba Group menerbitkan obligasi berkelanjutan dolar Amerika Serikat selama 20 tahun senilai US$ 1 miliar. Dana tersebut akan mendanai proyek-proyek di berbagai sektor, termasuk bangunan ‘hijau’, efisiensi energi, energi terbarukan, ekonomi sirkular, dan memerangi pandemi COVID-19. Hal tersebut menjadikan Alibaba Group sebagai perusahaan Internet pertama di Asia yang menerbitkan obligasi berkelanjutan.