Bolehkah Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman? Ini Kata Ahli

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Kipas angin sering kali menjadi solusi utama bagi banyak orang untuk mendapatkan kesejukan, terutama saat tidur pada malam hari. Padahal, ternyata ada risiko kesehatan yang mengintai jika tidur dengan benda tersebut dalam kondisi menyala semalaman.

Ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah, dalam laman um-surabaya.ac.id. Ia menjelaskan ada beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat kebiasaan tidur dengan menyalakan kipas angin semalaman. 

“Tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen,” ujarnya. 

Selain itu, ada beberapa dampak lain yang perlu diperhatikan:

BACA JUGA: Viral Pekerja Habiskan Waktu 6 Jam di Jalan, Waspada Bahaya Ini

Kekurangan Oksigen

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh berpotensi menyebabkan kekurangan oksigen. Ini karena angin yang dihasilkan oleh kipas adalah karbon dioksida, yang dapat menghambat tubuh mendapatkan oksigen yang cukup.

Menimbulkan Alergi

Kipas angin mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar. Ini dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal, serta gangguan pernapasan, terutama bagi penderita asma dan alergi. 

“Alergen-alergen ini bisa sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi pernapasan kronis,” kata Dede.

Dehidrasi dan Hipotermi

Suhu tubuh bisa menurun drastis saat terkena angin dingin dari kipas angin, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan hipotermi, terutama jika tubuh tidak bisa beradaptasi dengan perubahan suhu yang ekstrem.

BACA JUGA: Bukan Siang Hari, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Es Krim

Mata dan Kulit Kering

Paparan angin dari kipas angin selama tidur dapat membuat mata dan kulit menjadi kering. Mata yang kering rentan terhadap iritasi, sedangkan kulit kering dapat memperburuk kondisi seperti eksim dan psoriasis. 

“Kulit yang sudah bermasalah bisa menjadi semakin parah jika terkena udara dingin secara terus-menerus,” ucap Dede.

Nyeri Otot dan Pegal Linu

Udara dingin dari kipas angin bisa menyebabkan otot-otot tubuh menegang dan kram, terutama jika diarahkan ke wajah dan leher. Hal ini dapat menyebabkan seseorang bangun dengan leher kaku dan badan pegal linu di pagi hari.

Risiko Bell’s Palsy

Paparan udara dingin dari kipas angin dapat meningkatkan risiko terkena Bell’s Palsy, yaitu kelumpuhan pada sistem saraf wajah yang menyebabkan pembengkakan di area tertentu wajah, sehingga sulit untuk berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa. 

“Bell’s Palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu. Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,” ucap Dede.

Dengan berbagai risiko kesehatan ini, penting untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan tidur dengan kipas angin menyala semalaman. Mencari alternatif lain, seperti meningkatkan ventilasi kamar atau menggunakan kipas angin dengan pengaturan waktu, bisa menjadi solusi yang lebih sehat.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS