Analisis Grab terhadap penerapan aturan physical distancing telah lama dilakukan pascamerebaknya pandemi, COVID-19. Perubahan perilaku pelanggan telah mereka prediksi akan terjadi. Namun, Grab nampak siap dengan bekal strategi baru dalam meramu startegi bisnis mereka.
Grab telah melihat akan terjadi peningkatan permintaan untuk pengiriman makanan, barang dan kebutuhan harian, serta penurunan dalam bisnis transportasi. Dibandingkan harus terpuruk lantaran kondisi yang mengancam bisnis mereka, Grab justru memilih untuk menjadikan fenomena ini sebagai momentum menciptakan pundi-pundi keuangan baru.
Hal ini dilakukan Grab dengan memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke lebih banyak negara dalam beberapa minggu mendatang.
Perluasan layanan ini tidak begitu saja diluncurkan. Para mitra pengemudi akan mendapatkan pelatihan ulang untuk melayani permintaan pemesanan makanan dan kebutuh pokok harian. Cara ini diharapkan dapat memberikan peluang penghasilan tambahan bagi para mitra melalui platform Grab.
Layanan GrabMart yang saat ini telah hadir di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand akan hadir di Filipina, Myanmar, dan Kamboja dalam beberapa minggu mendatang. Pengguna dapat menggunakan GrabMart untuk membeli barang kebutuhan dari swalayan, toko serba ada, dan apotek tanpa harus meninggalkan rumah mereka.
Di Indonesia, pelanggan juga dapat memanfaatkan GrabFresh yang bekerja sama dengan HappyFresh untuk membeli produk segar seperti sayuran dan buah, daging, dan kebutuhan lain dari berbagai supermarket yang bekerja sama.
Selama beberapa minggu ke depan, layanan concierge on-demand milik Grab, GrabAssistant juga akan melaksanakan ekspansi ke kota-kota baru di Filipina, Indonesia, Thailand, dan akan diluncurkan kembali di Vietnam.
Berbeda dengan GrabMart, layanan GrabAssistant memungkinkan para pelanggan meminta bantuan mitra pengantaran untuk menangani kebutuhan mendesak atau membeli produk-produk di toko-toko yang tidak terdaftar di GrabMart. Hal ini akan membantu pelanggan yang berada di rumah untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka.
Grab menegaskan, mereka akan terus memantau dengan seksama situasi COVID-19 dengan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan para mitra dan pelanggan.
“Ketika bisnis kami dan masyarakat luas dihadapkan pada dampak sosio-ekonomi yang negatif dari COVID-19, kita harus bahu-membahu sebagai satu kesatuan untuk memerangi dampak terburuk dari pandemi ini. Bahkan ketika kita terus diuji, kita harus saling mendukung dan membantu sehingga kita semua dapat melewati tantangan ini dan menjadi lebih kuat,” tutup Anthony Tan, Group CEO and Co-Founder of Grab di Singapura, Senin (30/03/2020).