Hermawan Kartajaya: Tahun 2022 dan 2023 Momentum untuk Investasi

marketeers article
Prediksi perekonomian tahun 2023 (Ilustrasi: 123RF)

Pakar pemasaran sekaligus Chairman dan Founder MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menilai tahun 2022 dan 2023 merupakan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk berinvestasi pada pemasaran dan produk-produk berkelanjutan. Dia juga optimistis ancaman resesi ekonomi global pada tahun depan tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kekuatan ekonomi domestik.

Hermawan mengatakan tahun 2022 dan 2023 momentum yang tepat untuk investasi lantaran pada tahun ini bisnis mulai kembali tumbuh eksponensial dibandingkan saat pandemi COVID-19. Kemudian pada tahun depan, perusahaan-perusahaan pesaing cenderung menahan investasi sehingga membuka peluang untuk mengembangkan bisnis yang lebih besar.

BACA JUGA: MarkPlus QuickSurvey: Mayoritas Gen Z Incar Berkarier di BUMN

“Kalau pengusaha tetap menganggap ini pandemi dan endemi belum mau bergerak, ya mati. Recovery kok ditunggu, mestinya investasi jangan menunggu pemerintah lagi karena pemerintah semakin mengurangi investasi,” kata Hermawan dalam acara HK Webinar Series bertajuk Market Intelligence, Kamis (20/10/2022).

Menurutnya, investasi yang dimaksud adalah modal untuk memperkuat market intelligence guna bisa meraih pangsa pasar. Sebab, mulai tahun 2023 hingga 2030 akan terjadi bayak peralihan mulai dari situasi domestik hingga internasional.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya Menyerahkan Industry Marketing Champion di IMF Bali Nusra 2022

Dari kondisi dalam negeri, pada tahun depan konsumsi domestik diperkirakan masih tinggi karena menjelang tahun politik. Biasanya, selama dua tahun menjelang pencoblosan para politisi akan jor-joran dalam mengalirkan uang pada simpatisannya.

“Setelah pemilu tahun 2024 dan Pak Jokowi berganti akan terjadi peralihan lagi menuju sustainable dan renewable. Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030 dan Gen Z bisa menjadi pangsa pasar utama karena mereka sudah bekerja cukup lama dan punya daya beli yang kuat,” ujarnya.

Di sisi lain, Hermawan mengaku optimistis Indonesia bisa menjadi barometer kekuatan ekonomi di kawasan Asia atau bahkan dunia. Ini mulai terlihat pada 2023 yang diperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak menyentuh angka minus dalam dua kuartal berturut-turut.

“Sudah banyak orang yang bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik daripada Asia dan dunia. Jadi jangan takut kondisi ketidakpastian tahun depan, mungkin pertumbuhannya akan melambat tapi masih dalam angka yang positif. Untuk itu, perusahaan harus bisa tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonominya,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS