Hingga Oktober 2022, Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 9,85 Juta

marketeers article
Ilustrasi investasi pasar modal. Sumber gambar: 123rf

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hingga 11 Oktober 2022 jumlah investor pasar modal mencapai 9,85 juta single investor identification (SID). Mayoritas pemodal berasal dari kalangan milenial dan Gen Z berusia di bawah 30 tahun.

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK mengaku optimistis hingga akhir tahun 2022 jumlah investor bisa mencapai 10 juta SID. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan pasar modal di Tanah Air.

BACA JUGA: Perdagangan Karbon, RI Berpotensi Raih Pendapatan US$ 565,9 Miliar

“Pertumbuhan investor tertinggi dicatat oleh pertumbuhan investor reksa dana dan mayoritas masih didominasi investor berusia di bawah 30 tahun yang mencapai 59,08%,” ujar Inarno dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Investor muda di Indonesia tercatat mengelola aset sebesar Rp 53,38 triliun. Kemudian diikuti oleh investor berusia 31 hingga 40 tahun sebanyak 22,23% yang mengelola aset sebesar 98,48 triliun. Ada pula pemodal dengan usia 41 hingga 50 tahun sebesar 10,74% dengan aset senilai Rp 159,4 triliun. 

BACA JUGA: Naik 8,4%, Aset Perusahaan Asuransi Tembus Rp 834,52 Triliun

Investor berusia 51 hingga 60 tahun sebanyak 5,18% dengan aset sebesar Rp 238,54 triliun dan terakhir investor berusia 60 tahun ke atas dengan aset Rp 568,28 triliun. Di sisi lain, Inarno menyebut secara tahunan, pertumbuhan investor muda pada tahun 2017 meningkat 44,24%, kemudian tahun 2018 naik 53,41%. 

Pada tahun 2019 terjadi peningkatan 56,21%. Lalu, tahun 2020 terjadi peningkatan yang cukup eksponensial sebesar 92,99%. 

Terakhir yakni pada tahun 2021 hingga Oktober 2022 meningkat 29,48%.

“Ini merupakan pertumbuhan yang bagus karena sejak usia dini sudah mulai melek investasi selain itu kedepannya kaum milenial dan Gen Z yang akan meneruskan perjuangan kita untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam menyongsong Indonesia emas 2045,” ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related