Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjaga ruang digital agar pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu yang digelar pada 2024, berlangsung dengan baik dan sehat. Menkominfo Johnny G Plate menyatakan telah menyiapkan dukungan teknologi informasi, tim keamanan siber dan penangkal konten negatif.
“Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Tidak saja pada saat penyelenggaraan Pemilihan Umum, juga seluruh kehidupan di dalam ruang digital setiap saat. Oleh karena itu, Kominfo telah melengkapi peralatan-peralatannya, menambah cyber drone dan mempunyai tim cyber security yang bekerja 24 jam sehari untuk melakukan surveilans terhadap ruang digital dan serangan siber,” katanya dalam siaran tertulisnya, Jumat (8/7/2022).
Hasyim Asy’ari, Ketua Komisi Pemilihan Umum meminta dukungan kepada Pemerintah berkaitan dengan kepemiluan sesuai dengan bidang tugas kementerian dan lembaga. “Kementerian Kominfo memiliki ruang lingkup wilayah tugas dan wewenang di sektor TIK, sehingga kami memohon bantuan agar pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang bisa terselenggara dengan baik,” ujarnya.
Menurut Ketua KPU, saat ini pihaknya tengah berupaya menjalankan misi untuk meningkatkan layanan kepemiluan dengan teknologi informasi. “Kami menyadari tidak bisa bekerja sendirian. Saya kira itu tujuan utama kami berkunjung ke sini dalam rangka untuk sukses pemilu, pilkada 2024 dengan peningkatan layanan KPU berbasis teknologi informasi,” ucapnya.
Lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, Johnny mengharapkan akan dapat membantu pelacakan konten negatif dengan skema alphabetical dan numerical.
“Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antarkementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT),” tuturnya.
Menkominfo menjelaskan, tim respons cepat keamanan siber itu memiliki tugas merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. Pada saat bersamaan, Johnny juga mengimbau penghentian aksi peretasan yang dilakukan karena tidak ada gunanya.
“Peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” katanya.
Editor: Ranto Rajagukguk