Sinar matahari menjadi sumber energi penting bagi kehidupan manusia di bumi. Oleh kerena itu, mengoptimalkan sumber energi tak terbatas tersebut menjadi langkah penting bagi kelangsungan kehidupan di tengah krisis energi.
SUNterra sebagai perusahaan jasa energi percaya bahwa penggunaan energi hijau menjadi solusi yang dapat dilakukan dari sekarang dan dimulai dari diri sendiri. Salah satunya dengan pemasangan solar panel yang memanfaatkan sinar matahari secara optimal pada hunian.
“Dengan solar panel, kita tidak hanya mendapatkan keuntungan hemat listrik tapi juga ikut membantu menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Jurike Tapiomas, Chief of Sales and Marketing SUNterra, Rabu, (21/06/2021).
Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, penggunaan panel surya dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Energi yang dihasilkan dari 1 KWP solar panel itu sama dengan menanam 14 pohon yang mampu mengurangi sembilan ton karbon dioksida per tahun. “Semakin banyak solar panel yang dipasang di atap rumah sekitar, lingkungan akan lebih sehat dan asri,” ungkap Jurike
Dalam mendukung program pemerintah atas pemanfaatan energi baru terbarukan, SUNterra memberikan banyak sekali tawaran yang bisa dimanfaatkan melalui program Green Ambassador. “Program ini didedikasikan untuk pelanggan yang memasang solar panel maupun penggiat transformasi energi terbarukan di Indonesia,” tambah Jurike
Langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mendaftarkan diri sebagai anggota di program Green Ambassador adalah dengan melengkapi form referensi melalui website atau aplikasi SUNterra yang bisa diunduh melalui Apps Store dan Google Play. Setelah proses pemasangan solar panel berhasil, para duta hijau tersebut akan menerima hadiah menarik.
Ferdian Harry, misalnya, menjadi salah satu anggota aktif Green Ambassador yang telah memasang solar panel dengan kapasitas 2,04 KWP. “Selain menghemat listrik dengan penggunaan solar panel, saya senang dapat berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Ferdian.
Editor: Sigit Kurniawan