PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengantongi laba bersih Rp 1,3 triliun pada kuartal III 2022. Realisasi itu naik 64,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 796 miliar.
Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance mengatakan penyaluran pembiayaan baru (booking) perusahaan sebesar Rp 13,7 triliun atau naik 48,3% yoy. Sementara itu, nilai pendapatan perseroan sebesar Rp 3,8 triliun atau naik 29,6% yoy.
BACA JUGA: Naik 2,8%, Coca-Cola Raih Laba Bersih US$ 2,8 Miliar Meski Harga Naik
“Sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga kestabilan politik dan ekonomi membuat atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh. Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan dibandingkan kondisi tahun lalu. Namun, kami akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian dan menjaga kualitas aset,” kata Sudjono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
BFI Finance melaporkan nilai aset tertinggi yang pernah diraih, yakni sebesar Rp 20 triliun, atau tumbuh sebesar 36,6% yoy. Nilai ini melampaui aset tertinggi di masa sebelum pandemi COVID-19 yang sebesar Rp 19,1 triliun pada 31 Desember 2018.
BACA JUGA: Tesla Kantongi Laba Bersih US$ 3,3 Miliar, Naik Ratusan Persen
Selanjutnya, Non-Performing Finance (NPF) perseroan berada di rasio bruto 1,09% atau lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang sebesar 2,60% berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Agustus 2022 . Kemudian, NPF coverage tercatat 4,2 kali atau lebih besar dibandingkan rata-rata industri yang sebesar 2,2 kali berdasarkan data OJK per 31 Agustus 2022.
Sementara itu, dari total piutang yang dikelola sebesar Rp 18,4 triliun, portofolio pembiayaan masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2% atau Rp 12,5 triliun, pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 12,7%. Selain itu, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3%, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebesar 2,8%, serta pembiayaan syariah dan lainnya sebesar 5,0%.
Tercatat, restrukturisasi konsumen melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9% dari nilai total piutang pembiayaan, dengan sebanyak 77,1% dari sisa restrukturisasi itu dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.
“BFI Finance bersyukur dapat mempertahankan tren positif yang dicapai dan berharap dapat terjaga momentumnya hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, Perusahaan dapat mencatatkan rekor pertumbuhan total aset dan laba bersih sepanjang tahun 2022 ini,” ucap Sudjono.