Tren belanja online semakin naik daun belakangan ini. Hal ini dibenarkan oleh Lembaga Riset Continuum yang mengungkap peningkatan aktivitas belanja online di kalangan pengguna media sosial hingga tiga kali lipat selama Ramadan. Laporan bertajuk “Digital Buyer Penetration in Indonesia from 2017 to 2025” dari Statista.com juga menunjukkan bahwa penetrasi e-commerce akan meningkat secara signifikan hingga mencapai 77% populasi masyarakat Indonesia pada tahun 2025.
Di tengah tren tersebut, platform Freebies.id mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen yang pintar. Perusahaan pun menciptakan komunitas konsumen yang telah mencapai 100.000 anggota. Di dalamnya, para anggota berusia minimal 17 tahun dapat mendaftarkan diri untuk mencoba berbagai produk secara gratis.
Produk akan dikirimkan Freebees.id kepada pengguna dengan timbal balik ulasan, penilaian, dan komentar. Selain mencoba produk, Freebees.id juga memiliki program focus group discussion atau survei mengenai produk tertentu. Di program survei ini, pengguna dapat menerima insentif berupa voucher atau uang atas partisipasi mereka.
“Seringkali konsumen dihadapkan dilema memilih produk mana yang terbaik untuk mereka. Di situ wawasan informasi produk seperti ulasan dan testimoni organik dari konsumen menjadi aset berharga dalam membantu menentukan keputusan pembelian,” ujar Retno Kumala Dewi, Business Director Freebees.id.
Semakin banyak anggota yang terdaftar dan memberikan ulasan dalam platform Freebies, maka semakin luas sumber informasi bagi masyarakat sebagai acuan pengambilan keputusan pembelian. Hal ini berdampak positif untuk membantu calon konsumen mengambil keputusan pembelian yang tepat di tengah luasnya pilihan produk yang tersedia di pasar.
Hal ini penting mengingat daya beli masyarakat yang semakin kuat harus diimbangi dengan literasi konsumen yang baik. Literasi konsumen dapat menyeimbangkan keinginan konsumen dengan pengetahuan dan informasi yang tersedia. Selain agar konsumen dapat memilih produk yang tepat, hal ini juga bisa menekan perilaku konsumtif.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz