Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik yang berpusat di Taiwan, telah menandatangani MoU dengan perusahaan energi milik Thailand untuk membangun platform pembuatan kendaraan listrik di Thailand. Hal ini menambah serangkaian kesepakatan yang sudah dibuat oleh Foxconn.
Dilansir dari Forbes, kolaborasi antara Foxconn dengan PTT, perusahaan milik negara Thailand adalah untuk menciptakan platform terbuka dalam produksi EV dan komponen utama. Perpaduan layanan hardware dan software ini diharapkan dapat membantu pembuat mobil dalam mempercepat produksi dan penjualan EV di Asia Tenggara.
“Tujuan utama pemerintah Thailand adalah menjadikan Thailand sebagai pusat manufaktur EV terkemuka untuk pasar domestik dan ekspor. Pemerintah Thailand memandang ini sebagai hal penting untuk menjaga daya saing Thailand sebagai pusat produksi mobil terkemuka di Asia,” jelas Rajiv Biswas, direktur eksekutif dan kepala ekonom Asia-Pasifik IHS Markit.
Selama beberapa dekade terakhir, Thailand telah menjadi pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara. Pembuat mobil global seperti BMW, Hyundai dan Toyota memproduksi produk mereka di negara ini untuk di ekspor.
Dalam pernyataan yang dilansir Forbes, perusahaan PTT akan menyumbangkan teknologi dan jaringan mitra, anak perusahaan PTT, dan usaha lain milik PTT untuk Foxconn. Selanjutnya, Foxconn akan meluncurkan smart manufacturing dan pengalamannya dalam membawa produk ke pasar dengan cepat.
“Saya tidak tahu apakah kerja sama ini akan berhasil, tetapi kendaraan listrik adalah industri yang penting, dan peluang bisnis dari industri ini kuat,” kata Darson Chiu, wakil direktur Pusat Peramalan Makroekonomi di Institut Penelitian Ekonomi Taiwan.
Saat ini, Indonesia juga sedang giat menggembangkan kendaraan listrik. Apakah Foxconn juga akan menggandeng perusahaan dari negara ini?
Editor: Eko Adiwaluyo