Tambah Portofolio Bisnis, NWP Retail Tambah Tiga Mal di Indonesia
Platform pusat perbelanjaan ritel independen NWP Retail belum lama ini menandatangani tiga perjanjian jual beli bersyarat Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA). Perusahaan mengakuisisi tiga pusat perbelanjaan dengan total harga pembelian senilai sekitar Rp 440 miliar atau setara dengan US$ 31,5 juta.
Transaksi ini meliputi tiga aset ritel utama yang berlokasi di tiga kota tier-1 dan tier-2 di Indonesia dengan tingkat hunian rata-rata lebih dari 90%. Tiga aset ini meliputi tiga area. Pertama, Central Plaza yang berlokasi di Bandar Lampung dengan luas (GFA) 18.916 meter persegi yang akan diakusisi dari PT Prima Gerbang Persada.
Kedua, Duta Plaza, mal seluas (GFA) 12.668 meter persegi di tengah area perumahan utama kota Denpasar di Bali yang akan diakusisi dari PT Mega Duta Persada. Ketiga, Cimanggis Square, mal seluas (GFA) 27.938 meter persegi di Depok yang akan diakusisi dari PT Surya Asri Lestari.
“NWP Retail ingin meningkatkan eksistensi perusahaan di pasar-pasar utama di kota Tier-1 dan Tier-2 di Indonesia. Kami juga ingin memperkuat posisi perusahaan sebagai platform pusat perbelanjaan independen terbesar di Indonesia,” ujar Timothy Daly, Presiden Direktur dan CEO NWP Retail.
Dalam empat tahun terakhir, perusahaan telah mengembangkan platformnya mulai dari empat aset benih pada tahun 2015 menjadi lebih dari 40 aset saat ini. Transaksi terbaru ini akan menambah area GFA 60.000 meter persegi, dan secara total NWP Retail akan memiliki 1,2 juta meter persegi GFA.
Upaya ini tak lepas dari dukungan pendanaan yang NWP dapatkan. Awal tahun ini, NWP berhasil mendapatkan hampir US$ 200 juta dalam putaran terakhir penggalangan dana ekuitas dari Korean Teachers’ Credit Union (KTCU), CITIC Securities One-Belt-One-Road (CSOBOR) dan Warburg Pincus.
Penggalangan dana ini diklaim sebagai salah satu yang terbesar yang pernah diterima oleh perusahaan real estate swasta di Indonesia. Dengan dana ini, akan memungkinkan NWP Retail untuk mengakeselerasi pertumbuhannya di pasar dengan modal yang terbatas di Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan
