Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital sebagai panduan beragam inisiatif transformasi digital Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan dokumen tersebut juga akan dilengkapi dokumen yang tengah yaitu Visi Indonesia Digital (VID) 2045.
Guna mewujudkan visi, itu, Kementerian Kominfo menerapkan langkah afirmatif.
“Dengan VID 2045, Kementerian Kominfo bersama stakeholders terkait, termasuk APJII, telah melakukan beragam kebijakan afirmatif untuk mengatasi tantangan transformasi digital di Indonesia,” ujar Menkominfo dalam keterangannya, Selasa (26/09/2023).
BACA JUGA: Menkominfo Pastikan Pembangunan BTS 4G Jalan Terus
Kebijakan afirmatif yang kini telah diambil antara lain antaranya percepatan infrastruktur di seluruh wilayah di Indonesia, penguatan literasi digital seluruh masyarakat Indonesia, dan peningkatan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
“Kami juga menyiapkan Indeks Transformasi Digital Nasional (TDN) yang merupakan indeks untuk mengukur progres transformasi digital suatu wilayah,” ujar Menteri Budi Arie.
Menkominfo mengaku saat ini di Indonesia masih banyak isu yang berkaitan dengan perlindungan data dan keamanan siber. Belum lagi, kemunculan disinformasi dan persebaran konten internet yang melanggar peraturan perundang-undangan.
BACA JUGA: Sosialisasi KTT ASEAN Indonesia 2023, Kominfo Incar Generasi muda
“Bersamaan dengan itu, kami meyakini bahwa agenda percepatan transformasi digital perlu didukung oleh ekosistem digital yang ideal. Oleh karenanya, kami juga secara konsisten melaksanakan pemutusan akses dan takedown konten bermuatan negatif,” ujarnya.
Saat ini, pengguna internet secara global mencapai angka 5,16 miliar, atau setara dengan 64,4% dari total populasi global. Bank Dunia bahkan memperkirakan penggunaan internet yang mendorong perekonomian digital akan berkontribusi terhadap lebih dari 15% produk domestik bruto (PDB) global. Di ASEAN, nilai potensi bisnis digital tahun 2030 diperkirakan mencapai US$ 600 Miliar hingga US$ 1 Triliun.
Editor: Ranto Rajagukguk