UNICEF dan Markoding Cetak Talenta Digital Lewat Innovation Challenge

marketeers article
Innovation Challenge 2022 (Foto: UNICEF)

UNICEF bersama Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding) baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Innovation Challenge 2022: Program Generasi Terampil. Acara penutupan ditandai dengan digelarnya Demo Day yang mengajak hampir 60 anak muda dari berbagai kota di Indonesia pada pekan lalu mendemonstrasikan solusi inovatif mereka untuk berbagai masalah yang dialami komunitas mereka.

Para peserta yang berusia antara 10 hingga 19 tahun, memamerkan inovasi yang mereka kembangkan dalam bentuk digital (aplikasi berbasis web, gim, dan aplikasi mobile) dan solusi non-digital. Inovasi yang ditampilkan ditujukan untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi kepedulian mereka, termasuk pendidikan, kesehatan reproduksi, kesehatan mental, lingkungan, dan pariwisata.

BACA JUGA: Tokopedia: Talenta Digital Berkualitas Bisa Mengembangkan Diri Sendiri

Demo Day ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Innovation Challenge dirancang sebagai respons dari penelitian UNICEF Indonesia dan mitra lainnya yang menemukan kesenjangan besar dalam pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan keterampilan komunikasi remaja.

Kesenjangan ini diperburuk dengan hilangnya pembelajaran skala besar yang dialami oleh jutaan anak dan remaja akibat pandemi.

Program ini memberikan pelatihan dan pendampingan untuk membantu membekali remaja dari sekolah menengah formal, sekolah kejuruan, sekolah agama dan pusat pembelajaran berbasis masyarakat dengan keterampilan abad ke-21 yang sangat penting bagi dunia kerja. Mereka juga terlibat dalam serangkaian lokakarya persiapan karier.

Melalui serangkaian tantangan dan pendampingan intensif, para peserta mendiskusikan berbagai masalah sosial dan bekerja sama untuk memikirkan solusi inovatif melalui sarana digital dan non-digital. Selanjutnya, tim terbaik akan maju ke bootcamp intensif yang akan mengubah ide mereka menjadi prototipe nyata, dan mendemonstrasikan solusi tersebut di Demo Day.

BACA JUGA: Tiga Langkah Dasar Strategi Kolaborasi Agar Tidak Salah Partner

Sejak tahun 2019, program ini telah menjangkau 12.693 remaja putri dan putra usia 10-19 tahun dari 296 sekolah yang tersebar di DKI Jakarta, Kota Semarang, dan Jawa Timur. Program ini juga melibatkan 1.214 guru pendamping remaja peserta untuk mengembangkan keterampilannya.

“Setiap era memiliki tantangannya sendiri yang harus siap kita atasi jika kita menginginkan hasil terbaik bagi masyarakat dan negara,” kata Katheryn Bennett, Kepala Pendidikan UNICEF Indonesia dalam laporannya.

Baginya, membekali anak-anak dan remaja dengan keterampilan digital membantu mereka memecahkan masalah dengan teknologi mutakhir, dan memberikan pengalaman belajar yang interaktif serta menyenangkan. Ini adalah keterampilan penting yang dapat mereka gunakan untuk membantu menciptakan perubahan positif.

“Dari pelatihan keterampilan, kami mengetahui bahwa lebih dari 70% peserta yang mengikuti sejak awal dan berhasil mengikuti bootcamp adalah perempuan,” kata Pendiri Markoding Amanda Simandjuntak.

Amanda menilai temuan ini berlawanan dengan stigma di masyarakat. “Hal ini pun membuktikan bahwa ketika diberi akses dan kesempatan untuk mengembangkan diri, anak perempuan memiliki potensi yang sama dengan anak laki-laki untuk belajar dan mengembangkan keterampilan terkait inovasi dan teknologi,” tutup Amanda.

Related