Industri game dan e-sport menjadi sektor yang patut diperhitungkan popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Newzoo, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi pasar game yang tumbuh paling cepat di seluruh dunia. Pertumbuhannya 22% tiap tahun. Pendapatan market games di Indonesia tahun 2018 saja mencapai Rp 16 triliun.
Sementara pada semester II tahun 2019, tercatat 94% konsumen game tanah air menghabiskan uangnya untuk membeli aksesori game. Pengeluaran itu bisa dibilang tertinggi se-Asia Tenggara. Sebab berdasarkan survei Newzoo tahun 2015, Indonesia menempati posisi pertama sebagai populasi gamer terbesar Asia Tenggara dengan jumlah 34,8 juta populasi atau 7,7% dari total populasi Indonesia. Jumlah ini diyakini terus bertambah.
Tentunya ada kemungkinan besar tahun ini industri e-sport di Indonesia kembali mengalami pertumbuhan. Sayangnya, pertumbuhan e-sport di Indonesia belum dirasakan oleh para pengelola warnet. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat pelaku warnet terpaksa menutup usahanya.
Hal ini dirasakan oleh Turyana Ramlan selaku pelaku warnet asal Blitar yang juga anggota Himpunan Pengusaha Warung Internet Indonesia (HIPWINDO). Pendapatannya terjun bebas selama tiga bulan dan tidak beroperasi. Padahal, dirinya dan rekan sesama pemilik warnet sudah siap kembali beroperasi dengan mengikuti standar protokol kesehatan baru.
Keresahan ini ditangkap oleh Wallet Codes, portal pembelian voucher game on-line, dan Asosiasi Video Games Indonesia (AVGI). Keduanya bermitra untuk mendorong pelaku warnet bangkit kembali.
Wallet Codes berupaya memberikan dukungan seperti stimulus bisnis berupa sharing revenue produk Wallet Codes, optimalisasi branding warnet hingga membangun komunitas pelanggan dengan mendatangkan konsumen baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Sekretaris Jenderal AVGI Angki Trijaka menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, perlu kerja sama strategis antara perusahaan, asosiasi, dengan pemerintah untuk memajukan industri video game dari sisi pengembangan bisnis voucher games dan potensinya di Indonesia yang selama ini jarang disentuh.
Co-founder dan Director Wallet Codes Indonesia Sharon Maurenn mengatakan, dukungan terhadap pelaku UKM warnet diberikan karena mereka memegang peranan penting dalam ekosistem e-sport. Dari sinilah lahir talenta atlet e-sport.
“Tak banyak yang tahu, perkembangan e-sport telah mendorong lahirnya paguyuban tim e-sport di daerah,” katanya.
Paguyuban ini menjadi wadah bagi para pelaku warnet yang berpartisipasi menghidupkan ekosisem dengan membentuk calon atlet muda e-sport sebelum mereka bergabung ke tim besar. Peran pelaku warnet tak hanya berperan mengasah bakat, tapi juga skill, daya analitik, ketahanan mental, etika, hingga karakter anak didiknya.