Melbourne menjadi kota pertama di luar Amerika Serikat yang dipilih Uber sebagai target penyediaan layanan berbagi tumpangan udara. Dilansir dari Agence France-Presse, Uber akan menguji coba mobil terbangnya di kota ini, sekaligus menjadikan Melbourne sebagai kota pilot Uber Air setelah Dallas dan Los Angeles.
“Pemerintah Australia telah mengadopsi layanan berbagi tumpangan sebagai teknologi transportasi masa depan,” ujar Susan Anderson, Australia Region Manager Uber.
Menurut Susan, pemelihan Melbourne sebagai kota pilot Uber Air didorong dengan pertimbangan demografi yang unik dan faktor geospasial. “Melbourne juga kota dengan budaya inovasi teknologi yang masif, sehingga membuat kota ini menjadi pilihan sempurna sebagai kota ketiga untuk meluncurkan Uber Air,” lanjut Susan.
Sejak mengumumkan rencana layanan mobil terbang, Uber menjadikan layanan ini sebagai inovasi teknologi transportasi untuk mengurangi macet dan meningkatkan mobilitas, terutama di kota besar. Program ini telah banyak mengundang kerja sama bagi Uber, salah satunya kerja sama yang baru saja diumumkan pada awal minggu dengan Jaunt Air Mobility dan perusahaan teknik asal Perancis, Safran.
Uji coba layanan Uber Air di tiga kota Dallas, Los Angeles, dan Melbourne akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. Sementara itu, program ini direncanakan akan beroperasi untuk publik mulai tahun 2023. Uber hingga kini masih menggodok tarif layanan yang sesuai untuk publik.
Editor: Sigit Kurniawan